Selasa, 26 November 2019

Keuangan di akhir bulan


Akhir bulan selalu menjadi alasan banyak orang untuk berhemat, karena keuangan yang semakin menipis. Dan hal itu berlaku juga bagiku sejak uang belanja dijatah bulanan oleh suami. Sedihnya suami gak mau tau jika kurang, andaikan mau ditambahi ia selalu merasa dirugikan dan terpaksa. Padahal sudah sehemat mungkin aku gunakan untuk keperluan belanja. Awal bulan lalu kebetulan ada acara weh-wehan, acara saling berbagi makanan se kampung. Diawal bulan sudah jelas terlihat pengeluaran untuk itu tapi suami gak mau tau juga. Yasudah, sambil nangis dan kesal aq tahn, aq buka celengan ank yang ada buat nalangi kekurangan, namun masih saja tidak bisa menutupi kekurangan.

Suami akhirnya ngasi solusi dengan memberikan jatah bulan depan lebih awal. Aduh,,  semakin galau, kenapa yang dipake jatah bulan depan? bukan tambahan? mau gak mau terima saja, di range sebisa mungkin untuk kebutuhan bulan depan. meski semalaman ini hati dan mataku rasanya sudah lelah menahan sesak dan tangis karena kebingungan. Saat selesai sholat isya dan berdoa lagi-lagi air mata tak dapat ku bendung. Kak Qila ysng mendengar bundanya menangis langsung menghampiri dan bertanya, kenapa bund? ku peluk dia dan ku beri pengertian jika ternyata menu yang bunda siapkan untuknya disesuaikan dengan keadaan. kak Qila selalu menghibur hati bundanya, iya gak apa bunda, kakak suka kok masakan bunda, kan masakan bunda enak. ahhh nak,,,,, ku peluk lagi dia. 

Dalam keadaan seperti ini, kak Qila selalu saja berhati baik, Allah selalu menggerakkan hati anakku yang satu ini. dia selalu pengertian dan tidak pernah memaksa jika menginginkan sesuatu. Selalu mengerti jika diberi pengertian. 
Terimakasih byk ya Allah, selalu ada obat disaat suntuk mengatur keuangan, Engkau beri anak yang luar biasa baiknya. Mengobati hati yang luka karena sikap suami yang gak mau tau dan tidak pernah mau tau soal keuangan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar