Jumat, 22 November 2019

Belajar Hidup Prihatin Sejak Kecil

Alhamdulillah Game Level 7 sudah terlewati dengan lancar. Sekarang mulai memasuki Game 8 yang masih membuatku deg-degan. Rasanya masih bingung untuk memulainya, entah kenapa kalo udah denger hitungan aku masih takut sampai sekarang. Ketakutan ini sama seperti awal menghadapi Game Level 6. Tapi alhamdulillah game Level 6 terlewati dgn lancar dan memuaskan. mungkin kalo gak ada tantangan gak akan melek soal matematika saat itu. 

Baiklah, di level ini apapun tantangannya harus dihadapi. Belakangan ini bunda sering sekali kehabisan uang di akhir bulan, sehingga ayah harus tombok. sebenarnya sedih jg sih kalau harus tombok, jadi gk bisa nabung. Semua itu tetap saja gak bisa dihindari, karena banyak sekali pengeluaran tak terduga, seperti undangan, tilik, iuran, dan lain-lain. Belum lagi biaya listrik dan PAM yang bulan ini melonjak tinggi banget. Akhirnya dengan terpaksa, belakangan ini kakak bunda kurangi jatah jajajn ny, sebenarnya bukan mengurangi sih, tapi mencoba mengajarkan kakak Qila hidup prihatin. 

Alhamdulillah, gak begitu sulit mengajarkan si kakak tentang hal ini, sejak kak Qila mengerti akan keuangan ortunya, tiap kali hendak meminta sesuatu kak Qila selalu bilang " Bunda, kapan-kapan kalau bunda udah punya uang, kakak bekiin mainan itu ya". Sedih sebenarnya ketika si kakak bilang begitu, tapi kalau tidak diajarkan, kasihan si kakak dikehidupannya mendatang. Di dalam hati selalu membatin sembari berdo'a semoga masa depanmu berkecukupan ya nak,, semoga bunda bisa menemanimu hingga kamu sukses dan bunda gak merepotkan kamu dimasa tua bunda dan ayah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar