Kamis, 27 Juni 2019

Game Level 3, Day 10, Kelas Bunda Sayang

22 Juni 2019

Bismillahirrohmaanirrohiim

Hari Malam ini sehabis maghrib kak Qila diajak budhe dan buleknya jalan-jalan ke pasar malam. Bunda diajak budhe tapi gak tega lihat si adek yang sudah mengantuk berat dan kelelahan.

Alhamdulillah kak Qila gak memamksa bunda ikut juga. Bunda cuma titip pesan ke kak Qila :

Bunda : Kak, Bunda gak ikut ya, kakak sama budhe & bulek, gak boleh rewel, klo mau sesuatu ngomong, jangan nangis

Qila : (kak Qila menganggukkan kepalanya?) dan kemudian pergi berama budhe & buleknya

Sepulang dari pasar malam kak Qila seneng banget, membawa hasil mewarnainya dan mencari tempat untuk menggantungkan gambar tersebut. entah siapa yang memberinya instruksi buat nyantolin gambar.

Bunda : Wah, subhanallah,,, siapa yang warnai kak?

Qila :kk to, tadi dipasar malem.

Bunda :ditemenin budhe sama bulek ya? udah bilang makasih belum tadi?

Qila : belum bunda

Bunda : Ayo bilang makasih dulu...

Qila :budhe,, bulek makasih ya udh ajak

Qila jeoasar malem (ngomong dengan suara pelan dan malu, sambil ngumpet2 dibalik pintu

Budhe dan buleknya tak begitu ngeh dengan apa yg diucapkan Qila, bunda minta dia untuk mengulangi tapi gak mau. Akhirnya bunda yang menyampaikan langsung ke budhe & buleknya.

Bunda : Kak, kalo bilang terima kasih jangan malu, biar yang ngasi kakak tambah seneng. Sekarang bilang terima kasih sama Allah, malem ini kakak bisa seneng-seneng jalan bareng bulek & budhe.

Qila : (sambil dibimbing bunda) Ya Allah, terimakasih, hari ini kakak bisa jalan bareng budhe sama bulek. QQil seneng banget.

Bunda minta kakak untuk berterima kasih agar kak Qila terbiasa bersyukur atas semua pemberian Allah, supaya rasa cinta terhadap sang kholik tertanam sejak kakak kecil.



Jumat, 21 Juni 2019

Manusia berhati batu

Malam ini susah sekali rasanya untuk tidur, konter rame sampe diluar jam kerja. suami kerja sampe larut sambil Main games, setau aq dia hanya main game. Tapi dia mengaku lagi instal laptop sambil nge game.

Aq kefikiran karena khawatir akan kesehatannya. karena dia tdk bisa bagi waktu dengan baik. selalu mengikuti semua yg ada pada keinginannya. tdk pernah memikirkan hak badan..

istri mana yg tidak kesal.
boro boro ngobrol, ngomong dikit aja di skak matt. sakit bro hati ini... kudu sabar berapa lama lagi.

rumah tangga yang ku rasa hanya pengekangan, dimarahiii terus. .

Sewaktu ank pertama kami dimalam ini rewel tak berkesudahan, dia mengaku tak bisa tidur  bahkan 15 menit pun tak ada katanya. aq menimpali,,, aq yo belum tidur tadi kefikiran pakne nge game sampe larut malam jadi gak bisa tidur, sekarang si kakak rewel.

dia malah nyeletuk sambil emosi, wong kok cangkeman meni.

Astaghfirullah,, kutahan jengkelku sekuat hati. kakak ipar yang sedang menginap disini malah menimpali.. ngantuk yo tinggal turu... sambil nyindir. .

aq tak seperti itu, apa salahnya jika istri mengkhawatirkan kesehatan suaminya?
mau dibilang lebay terserah... Allah yang lebih tau aoa yang aku rasakan dan aku fikirkan.

Disaat batin tertekan seperti ini, entah kenapa selalu kefikiran to end my life, rasanya keberadaanku sebagai istri percuma. tak ada gunanya.

ngurus anak begini begitu selalu dianggap tak bisa urus anak. handle kerjaan rumah, masak dll terus ank rewel dimarahin.

Entah bagaimana caranya agar kamu tau apa yang ada dalam fikiran dan hatiku, wahai manusia berhati batu


Istri mengkhawatirkan kesehatan suami wajar kan?


kefikiran suami yang tak beristirahat di jam istirahat wajar kan?

everything always become misunderstanding problem and hurting...

bukan sok perfect, tapi begitulah saya, karena kalok km sakit yang repot siapa bro?






Game Level 3, Day 9, Kelas Bunda Sayang

21 Juni 2019
Bismillahirrohmaanirrohiim...
Siang tadi kak Qila lihat anak tetangga yang baru pulang dari sekolah, karena pakai pakaian bebaskak Qila bertanya sama ayahnya,
Qila: yah mbak vanessa mau kemana yah?
Ayah: Mau pulang itu kak,,,,

terus kak Qila hampiri bunda,,,. 
Qila: bund,,, mbak vanessa mau kemana to? Bunda: Baru pulang sekolah sayang, knp? kakak mau main sama mbak vanessa?

kak Qila antara mau dan tidak, akhirnya bunda bujuk biar mau main bersama temennya.

Bunda: klo kakak mau main gak apa,, boneka yang kakak beli tadi malem boleh kok dibawa..

kak Qila langsung bersemangat mencari bonekanya, dan kemudian ikut mbak vanessa pulang kerumahnya.

Bunda : Kakak nanti main bareng ya sama mbak, main yang bagus,,, nanti kalau bunda sudah selesai masak dan adek sudah bangun  bunda jemput

Qila : iya bunda..

Sekitar setengah jam tiba-tiba kak Qila muncul dari pintu belakang,,,

Bunda : lho kok sudah pulang sayang?

Qila : Kakak mau ngerjain PR bunda, PR kakak belum  selesai.

Bunda : (menahan tawa) 

Jawaban yang biasa dilontarkan kak Qila saat ingin pulang dari rumah temennya, entah ide darimana bundanya juga bingung.

Sewaktu makan siang, pelan-pelan bunda tanyakan alasan si kakak minta pulang..

Bunda : kak, tadi seneng main sama mbak vanessa?

Qila  : (Mengangguk untuk mengiyakan)

Bunda : Bunda belum jemput kok kakak sudah minta anter pulang?

Qila : Kakak ada PR bunda

Bunda : PR apa sih kak? 

Qila : Mewarnai bunda, kakak belum selesai ngerjainnya

Bunda : Beneran kak? tapi tadi nangis gak disana?

Qila : iya, kakak bosen bunda, main dirumah mbak vanessa terus. 

Bunda : Kak, tadi walaupun kakak sudah nangis tapi mbak vanessa masih mau anterin kakak pulang. itu tandanya mb. Vanessa masih mau berbuat baik sama kakak. besok kalau main ketemu mbak vanessa lagi, kakak harus berbuat baik juga ya. sama temen harus baik terus. 

Qila :( Tiba-tiba nyeletuk) nanti gak punya temen ya bunda kalo gak baik. 

Bunda : Nah, hebat anak bunda, sudah tau.

Kamis, 20 Juni 2019

Game Level 3, Day 8, Kelas Bunda Sayang

202 juni 2012 
BismiBismillahirrohmaanirrohiim

Siang ini bunda ngajak kakak keluar rumah biar gk bosen. Ketika jalan kak Qila lihat pedagang sempolan, tapi bundanya bingung karena di dompet ternyata gk ada uang receh, malu klo beli ny dikit pake uang 50.000. Akhirnya bunda bilang,,,

Bunda : Kak, bunda gak ada uang receh, malu kalo belinya dikit pake uang ini, kita ambil uang dulu yuk,,,

Qila : (Hampir menangis) bundaaa nanti selak yang jualan pergi,,

Bunda : Kita sebentar aja kok kak, cuma ambil uang.

Padahal niat hati bundanya emang biar kakak gak beli dipedagang itu, karena gerobak ny kurang bersih. Dan sempolan ny terbuat dari bahan apa bundanya juga gak begitu yakin. Tapi, biar kak Qila gak kecewa, bunda tetep ngajak kakak ke kampung lagi. Dan ternyata benar, pedagangnya sudah tidak ada. Bunda tanyakan sama anak-anak kecil yang sedang mainkemana arah pedagangnya pergi. bunda ajak kakak untuk mencari pedagang tersebut namun gak ketemu juga. Dijalan bunda lihat ada pedagang bakso dan sosis bakar, karena tetangga bunda gak ragu untuk membelikan kakak. Ketika sedang menunggu bakso & sosisnya dibakar kak Qila melirik ke arah pedagang ikan hias disebelahnya. lalu bunda ajak kakak ngobrol...

Bunda : Kakak lagi lihat ikan ya?

Qila : iya bunda, ikannya warna warni. Kakak boleh beli ikan itu bunda?

Bunda : Kak, kita belum punya wadahnya, nanti kalo ikannya ditaruh ditempat yang kecil kasihan ikannya.

Qila : (mengangguk seolah mencoba memahami ucapan bundanya) nanti kalo sudah punya wadahnya kita belibya bunda.

Bunda : Insya'Allah ya sayang,, oh iya,,, kakak tadi malem dipasar malem beli buku mewarnai yang gambar ikan to? nanti kita warnai kayak ikan itu ya?

Qila : Iya bunda, kakak mau warnai pake warna merah ya bunda.

Setibanya dirumah kak Qila langsung mengambil buku mewarnai dan mewarnai gambar yang dipilihnya dengan penuh semangat. Meskipun belum rapi, tapi kakak sudah menunjukkan usaha dan kesungguhannya. Sembari menemani kak Qila, bunda ajak kak Qila ngobrol dan menjelaskan sedikit tentang ikani 

Bunda : Kak, ikan itu hidupnya dimana?

Qila : di air bund, klo ditanah bisa gak bunda?

Bunda : Gak bisa sayang, ikan cuma bisa hidup di air, coba kakak dan bunda bisa gak hidup di air?

Qila : Gak bisa lah bunda, kita kan gak punya ekor kayak ikan ( jawabnya lucu)

Bunda : Nah, Hari ini kita belajar lagi kak dari ikan, kita lihat Allah ciptain ikan yang bermacam-macam, warnanya yang berbeda dan bagus. Allah hebat kan kak?

Qila : Iya bunda, Allah hebat. Allah kan bisa bikin semuanya ya bunda.

Bunda : Iya sayang jangan lupa bilang terima kasih ya sama Allah.

Anak-anak itu selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan segala hal. Namun orang disekitarnya seringkali salah paham dengan kesungguhan mereka. Janga main ini, jangan main itu, jangan begini, jangan begitu. Bunda juga kadang seperti itu, tapi kali ini bunda coba biarin kakak melakukan yang dia inginkan sembati mengarahkannya cara mewarnai yang benar.


Rabu, 19 Juni 2019

Game Level 3, Day 7, Kelas Bunda Sayang

19 Juni 2019

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Pagi ini anak bunda bangun pagi semua, alhamdulillah,,, bunda jd semangat dan gak ikut tidur lagi. disaat adik sudah bangun si kakak bersedia menemani adeknya dan bunda nyiapin sarapan untuk semua. Sebelum mereka bangun nasi sudah nangkring dikompor dan tinggal nunggu mateng. Tugas bunda selanjutnya nyiapin lauk sambil mengawasi kakak dan adek.

Disaat hendak nyiapin sarapan di meja, bunda dpt laporan dari si kakak,,, Bunda,,,, adek pub, langsung bunda cek dan ternyata benar  akhirnya bunda putuskan untuk memandikan anak-anak terlebih dahulu baru nyiapin sarapan.

Beberapa hari terakhir cuaca terasa begitu dingin, seperti mulai memasuki musim kemarau. Karena air hangat sudah disiapkan bunda langsung mandiin ank-anak. Tapi kakak bilang : bunda,,, kakak pengen mandi sendiri ya,,, oke kalau begitu, kata bunda..

setelah selesai memandikan si adek dan menyalininya, bunda langsung meminta kakak untuk mentas / menyelesaikan mandinya. 

Bunda : Kak,,, Sudah selesai  belum mandinya?

Qila   : belum bunda, kakak masih sabunan.

Bunda : yasudah, bunda nyuapin adek dulu ya,,,

ditengah-tengah nyuapin adiknya, kak Qila tiba-tiba muncul dan bilang kedinginan. Bunda langsung memakaikan pakaipa yg sekiranya bisa menghangatkannya sementaras karena salinnyasbelum bunda siapkan. sambil memakaikme pakapak seteset mandi bunda bertanya sama kakak. . 


Bunda : kak, dingin itu yang ciptain siapa sih?
Qila      :mmmmm siapa ya bunda

Bunda : Allah dong kak,,, 

Qila : Allah hebat ya bunda...bisa ciotain semuanya  

Bunda : iya kak, makanya kita itu wajib menyembah Allah, caranya dengan sholat. 

Qila : mmmmmm klo gitu nanti kakak sholat ya bund..

Bunda : Alhamdulillah,,, kita memang harus sholat kak, itu tandanya kita sayang sama Allah yang sudah kasi kita semua yang kita butuhkan. 

Selasa, 18 Juni 2019

Game Level 3, Day 6, Kelas Bunda Sayang

18 Juni 2019
Bismillahirrohmaanirrohiim...
Hari ini bunda sengaja tidak mengajak kakak keluar rumah. Disamping kerepotan dengan pekerjaan rumah yang tak berkesudahan bunda juga lagi pengen dirumah aja. Alhamdulillah kakak dan adek terlihat happy. Si kakak bener-bener menunjukkan kasih sayangnya sama si adek.
Disaat sedang asyik ngemil kerupuk si adek ikut heboh pengen nyentuh kakaknya, seolah pengen ikutan ngemil. Melihat adeknya heboh begitu tiba-tiba kak Qila menunjukkan rasa sayangnya sama si adek. Kerupuk yang masih berukuran panjang langsung dipatahkannya dan diberikan sebagian untuk adeknya.
Subhanallah,,, batinku... lalu bunda bilang,,,
Bunda : Kakak pinter ya, berbagi ya sama adek?
Qila      : Iya bunda, nanti kalo gak dikasih adiknya nangis piye?
Bunda: (sambil senyum dan menatap wajahnya) Alhamdulillah, kakak sayang ya sama adek?
Qila     :Hee'em,,, Kan adeknya kakak.
Bunda: Kakak hebat, kita emang harus baik sama siapa aja sayang, bukan sama adek doang. besok kalo ada temen kakak  main disini terus kakak punya makanan temennya dikasi ya, kalo punya mainan temennya juga dipinjemin. Karena semua yang kita punya itu bukan milik kita, tapi milik Allah, kalau kita rajin berbagi dan berbuat baik sama orang lain, nanti Allah tambah sayang sama kita, Allah akan kasi rezeki yang lebih banyak. kakak mau gak disayang sama Allah?
Qila : Mau bunda,,, Bunda,,, Allah itu manusia ya?
Bunda : Bukan sayang, Allah itu Tuhan kita, yang ciptain bumi, langit, manusia dan semua yang ada di dunia....
Di pertanyaan terakhir si kakak, bunda merasa kesulitan menjelaskan Allah itu seperti apa dan siapa. Disini bunda jadi tertantang untuk mencari sumber bacaan tentang cara mengenalkan Allah pada kak Qila yang masih berusia 3 tahun ini. Rasa penasaran kakak saat ini semakin bertambah, bundanya terkadang keteteran menjawab pertanyaan si kakak.


adek yang terlihat bahagia setelah diberi kerupuk oleh kakkanya

Senin, 17 Juni 2019

Game Level 3, Day 5, Kelas Bunda Sayang

17 Juni 2019
Bismillahirrohmaanirrohiim...

Tek terasa sudah masuk hari kelima melakukan family project. siang ini bunda minta kakak untuk makan sendiri, karena lauknya ada mie ny jadi si kakak mau makan sendiri. Melihat mie dipiring makannya, kak Qila semangat banget, mengambil mie dengan sendok makan sampe sendoknya penuh dan hendak dilahapnya secara langsung.

Masya'Allah, ini kakak makannya gak wajar banget,,,, 

Bunda: Kak, makannya jangan begitu, gak baik sayang,,, nanti kalau mulut kakak kepenuhan kakak muntah, kalau makan sedikit - sedikit. . .. Hayooo kakak sudah baca do'a belum tadi?

Qila      : ehhh lupa,,, belum bunda

Bunda : pantesan, klo kita gak baca do'a setannya jadi merayu kita melakukan yang tidak baik, kalau makannya kayak kakak tadi, itu namanya serakah... sekarang makannya dikit- dikit ya sayang,,, 

Qila : He'emmm,,, tapi maunya disuapin bunda, .. 

Bunda : (oke lah batinku,,,, sembari mengajari kakak memasukkan makanan ke mulut dengan wajar)

Alhamdulillah, makan siang kakak habis dan dilahap dengan penuh semangat. setelah makan kakak bunda ajak baca do'a setelah makan, karena belum hafal do'a setelah makan, akhirnya kakak hanya mengikuti ujung katanya saja. tak apalah ,, setisetida ada usaha kakak menirukan dan. mendengarkan bundanya dengan baikb 

Membiasakan anak melakukan yang baik sejak kecil itu sangat penting, mengajarkan do'a baiknya dilatih sejak kecil. karena anak-anak itu sangat mudah untuk meniru. alangkah baiknya ditirukan yang baik-baik. 

Minggu, 16 Juni 2019

Game Level 3, Day 4, Kelas Bunda Sayang

16 Juni 2019

Bismillahirrohmaanirrohiim,,,

Hari ini kak Qila terlihat begitu asyik main sendiri. Karena tadi malam kakak sepupunya sudah pada pulang jadilah  dia main sendiri seperti biasanya. Ditengah permainan, tiba-tiba kak Qila menjerit sambil nangis.

Bunda: kakak kenapa? tanya bunda..
Qila     : Gatel bunda,,, jawabnya...
Bunda: (Oh, ternyata si kakak keringatan dan merasa gerah) Sini kak bunda bedakin badannya, biar gak gatel

Sembari ngolesin bedak dibadannya bunda bilangin si kakak...

Bunda : kak, kita sekarang kan masih hidup di dunia. di dunia ya seperti ini, kadang dingin, kadang panas kayak sekarang, kadang hujan, jadi kita harus sabar.
kalau kakak mau enak ya di surga sayang, tapi kakak harus jadi anak yang baik dan sabar kalau mau masuk surga.

Qila      : Disurga itu enak ya bunda?

Bunda : Enak, tapi surga cuma untuk orang yang baik

Qila   : Kalo gitu nanti kakak baik sama temen, sama adek, sama ayah sama bunda juga ya,, biar kakak bisa ke surga

Bunda : Nah begitu sayang, klo punya mainan tmn ny dipinjemin, klo mau pinjem mainan temen bilang dulu sm temennya. mintanya gk boleh sambil nangis ya,,,

Qila : Oke bunda...

Alhamdulillah, sedikit point tentang kehidupan tersampaikan, meskipun kakak mungkiytak begitu paham aoa itu surga, setidaknya dia punya keinginan untuk berbuat baik.



Game Level 3, Day 3 Kelas Bunda Sayang

15 Juni 2019

Bismillahirrohmaanirrohiim,,, 

Bulan syawal adalah bulan yang penuh berkah. Di syawal tahun ini kak Qila bisa lebih puas main bersama kakak sepupunya. Kak Qila tidak kesepian dirumah, dan juga tidak sering tantrum, tapi yang namanya anak-anak, kalau main pasti ada saja hal yang membuat mereka bertengkar. Malam ini karena uwaknya sudah balik dari solo akhirnya kami putuskan untuk mengajak anak-anak bersenang-senang diacara syawalan yang belum usai.

Alhamdulillah, anak-anak terlihat begitu antusias dan bahagia,,,

tapi disaat tengah asyik bermain pancing ikan kak Qila tiba-tiba marah karena mainan bintang laut yang ditujunya malah sudah ditangkap oleh kakak sepupunya terlebih dahulu. akhirnya mereka berdua sama-sama menangis.

Bunda bilang ke kak Qila: Nak, ini mainan bukan punya kakak, semua anak-anak main disini, kalau mainannya sudah ditangkap temannya, kak Qila harus cari mainan yang lain, kan masih banyak tuh bintang lautnya,,, kak Qila pun mengangguk dan tangisannya mereda.

bunda ngomong lagi : lihat tuh kak Ayi, nangisnya gak berhenti dari tadi karena kakak marahin. kak AyiAjadi sedih, besok main yang bagus ya sama kakak. nanti kalau Qila gak punya teman lagi gimana?

Kak Qila menganggukkan kepalanya lagi sambil berwajah sedih..

ketika pulang dan sampai dirumah, Alhamdulillah mereka sudah akur lagi dan bermain seperti biasanya.

Hari ini kak Qila bunda latih untuk ber empati, biar dia bisa merasakan apa yang temannya rasakan. Sehingga kak Qila nantinya bisa terbiasa bermain yang baik dengan temannya, tidak egois dan tidak lagi ingin menang sendiri..



Game Level 3, Day 2, Kelas Bunda Sayang

14 Juni 2019

Bismillahirrohmaanirrohiim....

Ini adalah hari kedua praktik game level 3, hari ini rasanya seperti dapet surprise dri Allah. Menjelang maghrib biasanya adalah waktu dimana si adek mulai mengantuk. Bunda selalu sibuk dengan ngurusin adeknya kak Qila pada jam ini. Tak jarang kakaknya jadi dcuekin, tapi Alhamdulillah keponakan beberapa hari ini menginap dirumah, karena ibunya sedang ada kerja di Solo, beberapa hari ini klo maghrib kak Qila gak sendiri.

Saat bunda hendak wudhu, tiba-tiba kak Qila muncul dari pintu dapur, lalu bunda bertanya :

Bunda : Kakak darimana?
Qila :  Habis wudhu,,
Bunda   : Oh,,, kakak mau sholat?
Qila : iya to bunda kan sudah maghrib.
Bunda : Alhamdulillah,,, Kakak pinter,
Qila : Tapi celana kakak basah bunda,,
Bunda : Gak apa sayang, nanti kita ganti ya
Qila : (Mengangguk untuk mengiyakan) bunda,,, tadi kak Ayi juga wudhu bunda
Lalu bunda berwudhu, dan mengajak kak Qila dan kak ayi sholat berjama'ah, karena kak Qila sudah menunggu sejak tadi, dia seperti bosan menunggu dan tiba-tiba sholat sendiri disaat bundanya tengah siap-siap. tapi akhirnya ketika bunda hendak mulai sholat kak Qila mengulang sholatnya kembali dan mengikuti gerakan bundanya. Sedangkan kak Ayi tidak mau karena memang aslinya dia pemalu dan tidak mau sama tantenya.
Setelah sholat, bunda tanya sama kak Qila :.
Bunda : Kak kenapa kakak tadi sholat?
Qila : Kan sudah maghrib bunda
Bunda nanya lagi,,
Bunda : kenapa kakak sholat?
Qila : Kan udah maghrib lho bunda, kok tanya terus.

okelah, sementara pemahaman kakak baru sampai situ, karena bunda memang belum menjelaskan sepenuhnya sama kak Qila,,,,
 dan bunda rasa akan sangas sulit jika dijelaskan secara detile,,,


Kamis, 13 Juni 2019

Game Level 3, Day 1, Kelas Bunda Sayang

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Lebaran sudah berlalu, tiada kata telat untuk terus introspeksi diri dalam mengasuh buah hati.
Game level 3 juga sudah menanti untuk digeluti. Materi kali ini bener-bener bikin saya berfikir keras, semua point kecerdasan rasanya ingin sekali untuk dicoba. 

Sebenarnya yang harus dilatih fokus terhadap 1 kecerdasan terlebih dahulu. Tapi saya melihat dari keadaan yang sedang dibutuhkan si kakak. diumurnya yang sudah menginjak 3 tahun dan sudah mulai memahami semua yang ada disekitarnya. saya rasa ada dua point kecerdasan yang harus saya coba, yaitu kecerdasan Spiritual dan kecerdasan Emosional. 

Alasan saya memilih kecerdasan spiritual karena hal ini adalah hal utama yang harus diajarkan kepada anak, agar kecintaan serta pemahamannya kepada sang Khaliq tumbuh sejak kecil.

Alasan memilih kecerdasan Emosional karena belakangan ini saya kewalahan menghadapi si kakak saat sedang tantrum, dan terkadang nangis tanpa sebab. saua rasa ini adalah kesempatan untuk menelaah apa saja yang menyebabkan hal-hal tersebut terjadi. 

Sebenernya disini yang akan lebih banyak belajar adalah bundanya, anak adalah tempat bunda mempraktikkan pelajaran yang bunda dapat. 

untuk menentukan indikator kecerdasan Spiritual yang ingin bunda praktikan diantaranya :
1. Mengenal siapa Allah
2. Mengenal makhluk ciptaan Allah
3. Meghafal surat pendek dan do'a sehari-hari

 Indikator kecerdasan Emosional yang akan dipraktikan diantaranya :
1. Berani mengungkapkan keinginan
2. Melatih Empati
3. Melatih toleransi.