Disebuah perkampungan yang padat penduduk ada seorang anak kecil yang setiap harinya minta main diluar rumah. Qila, begitulah orang memanggilnya. Dia tidak pernah mau bermain dirumah jika sudah tiba waktunya untuk bermain bersama temannya. Karena ibunya memberikan jadwal bermain diluar rumah dari jam 10 pagi hingga tiba adzan Zuhur, setiap hari dia selalu menahih untuk bermain bersama teman-temannya.
Pagi itu, karena sang ibu sedang repot mengurus adiknya,,, Qila tetap memaksa hendak bermain sendiri tanpa ditemani. Dibawanya boneka kecil lucu kesayangannya untuk bermain. Qila pun asyik bermain bersama teman-temannya. Berlarian, perak umpet masak - masakan sampai bermain peran. Pias rasanya bermain sa temannya.
Ketika adzan zuhur berkumandang, Qila bersegara menuju rumahnya dan mengetik pintu. " Ibu... kakak sudah pulang.."
Ibunya pun membukakan pintu...
Ketika sudah dirumah, Qila asyik bermain bersama adiknya. tiba-tiba dia hendak mengajak adiknya bermain boneka kecil. ternyata boneka itu tidak ada. Qila pun teringat kalau tadi bonekanya dibawa main bersama temannya.
Ketika dihampiri temannya satu persatu boneka pun tak ditemukan. sang ibu terpaksa menemani mencari kesana kemari. Sang adik juga ikut kepanasan karena harus ikut juga. dan karena boneka tidak juga ditemukan, akhirnya Qila menangis sangat sesih. ia menangis hingga sesenggukkan.
Ibunya pun kemudian menasihatinya, agar ia patuh pada ibunya, mau bersabar jika ibunya sedang repot serta agar sayang kepada adiknya. dan juga agar tidak teledor saat membawa mainan keluar dari rumah.
Qila pun akhirnya menyesali, dan kemudian meminta maaf kepada ibunya karena tidak menurutinya pada hari itu. Dan berjanji tidak akan mengulangi kembali.
Mendengar cerita yang disampaikan adalah pengalaman kakak sendiri, kakak hanya mesam mesem tersenyum malu atas kekhilafan yang pernah ia lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar