Moment ulang tahun adalah moment yang hanya bisa ditemui 1x dalam seumur hidup...dan kebtulan Hari ini adalah ultahnya suami, ingin sekali rasanya memberi ucapan surprise...
tapi apalah daya,,,,
kemampuan berkomunikasi yang baik masih saja harus aku latih. Empat tahun menikah rasanya belum cukup untuk mengenalnya, bahkan setiap hari berkomunikasi pun rasanya masih ada yang kurang.
Tadi malam sebelum tidur dan sebelum pergantian hari aku coba tuk ucapkan selamat ulang tahun untuk nya. Aku yang kurang bisa berkomunikasi dengan baik pun merasa garing.
Tapi alhamdulillah dia meresponnya dengan baik. Meski matanya masih saja menatap layar ponsel. Kebiasaannya menatap layar ponsel saat sedang berbicara sering kali membuatku kesal. Tapi kali ini aku tidak memperdulikannya. karena merasa tak ingin mengeluarkan kata-kataku yang tak berkenan di telinganya. sejauh yang aku ucapkan diresponnya dengan baik, rasanya itu sudah cukup bagiku. aku merasa kali ini suasana dan keadaannya tepat.
tapi ada yang membuatku tak enak hati di momen ultahnya. hari ini sengaja aku buatkan tumpeng mini perdana karyaku sendiri, dengan harapan dia mengerti akan usahaku tuk membuatnya merasa special. Ternyata tumpeng tinggal lah tumpeng... yang akhirnya bentuk kerucutny berubah menjadi hancur karena aku sendiri.
Tumpeng yang ingin aku suguhkan diwaktu makan siang ternyata gagal, karena nasinya belum tanek. setelah makan siang nasi baru mateng, dan kebetulan anak pertamaku belum ingin makan ketika kami makan bersama tadi, akhirnya cepat-cepat aku design semampuhku dengan harapan suami tetap merasa di specialkan dan si kakak juga semangat untuk makan karena merasa aneh dengan hidangannya. Benar saja, setelah aku tunjukkan ke si kakak dia sangat antusias dan ingin sekali untuk segera menyentuhnya.
Lalu aku bawa ke ruang kerja suami, dengan harapan tidak mengganggu jam kerjanya. ketika sudah diruangan aku bilang ke kak Qila,,
Bunda : Kak,mau bilang apa kak ke ayah,,,?
anak pertamaku ini bisa dibilang cerdas, cepet nangkep kalo orang ngomong, langsung saja dia ucapkan apa yang sudah aku instruksikan sebelumnya...
Qila : Selamat ulang tahun ayah,,,,
Mendengar suara anaknya yang comel suamiku pun langsung menoleh dan akhirnya dia tau kalau ada tumpeng yang kami suguhkan untuknya dan menjawab ucapan dari si kakak...
Ayah : Terimakasih anakku sayang,,, jawabnya
tiba-tiba Qila menanyakan hiasan telur puyuh pada tumpeng,
Qila : Bund ini apa bund?
Bunda : Endog upin,,, jawabku..
sejak kak Qila kecil kami sudah terbiasa menamakan sate telur puyuh dengan sebutan endog upin hingga sekarang. Jadi kak Qila langsung paham yang dimaksud.
kemudian Qila mengambil salah satu telur puyuh hiasan, lalu aku bilang,,,
Bunda : Kak, coba ayah disuapin,,,
langsung ia meluncur ke arah ayahnya,,,,
karena sedang asyik bekerja, suuamiku langsung merespon dengan mimik yang sangat tidak enak lalu ia ngomong :
Ayah : Bund, aku lagi kerja bund, maaf momennya kurang pas...
langsung aku bilang ke Qila,,,
Bunda: Kak, sini kak,,, ayah lagi kerja,,, makan di dalem yuk....
karena kesal, aku bawa tumpeng ny masuk dan langsung aku hancurkan bentuk nya yang kerucut menjadi gepeng...
Rasanya campur aduk,,, dan batinku bergemuruh,,, iya sih momen nya kurang tepat, tapi setidaknya menghargai sedikit akan usahaku, aku membuatnya disela sela kerepotanku membersamai anak-anak dan menyelesaikan pekerjaan rumah. hingga akhirnya mataku pun berkaca-kaca..hingga menangis....
Akhirnya aku tersadar, Astagfirullah,, ucapku..
aku terlalu berharap akan ucapan terima kasih darinya sehingga pengharapanku itu menjadi sia-sia, aku lupa bahwa berharap hanya boleh pada Allah,, dan hatikupun kemudian menjadi tenang. ditambah lagi dengan kehadiran suami yang setelah setengah jam kemudian menghampiri,, dan meminta maaf atas ketidak enakan yang terjadi ketika aku menyuguhkan tumpeng untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar