Minggu, 08 Maret 2020

Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak

Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak
Mb Dessy :
Masih ingat g yaaa teman2, peran ayah secara keseluruhan itu apa saja?
Respon mb Amieeopee :
Mendampingi anak cowok main,berdiskusi tentang saay pertama aqil baligh, bercerita tentang pekerjaan buat anak  cowok, bercerita pekerjaan ayah saat ini
 
Mb Dessy :
Kl dr FBE ust Harry seperti dibawah ini ya peran ayah:
1. Man of vission and mission
2. Penanggung jawab keluarga
3. Konsultan pendidikan Bunda
4. "Sang ego dan individualitas"
5. Pembangun sistem berpikir
6. Penegak profesionalisme
7. Supplier maskulinitas
8. "The King of Tega"

Sebelum ke pertanyaan, mau reminder lg yaa.. Apa saja dampak jika peran/figure ayah ini hilang dalam pengasuhan anak?
Ummi Maryama :
Tidak dapat dengan mudah menemukan Misi hidup, mudah percaya rayuan lelaki di luaran, tidak memiliki sifat Pemberani

Hehe datang langsung ikutan jawab
mb Dessy :
Bener mba nisa bbrp perkembangan fitrahnya bisa jadi ada yang kurang maksimal
Pertanyaan 1:
1. Pertanyaan bunda @⁨IIP mb Farikhah korlan 4⁩

Mba, mau nanya ya

Misal nya di usia 7-10 anak laki2 tdk dekat dg ayahnya krn sdh meninggal, lalu wali misal kakek atau paman dia sibuk krj,hanya sesekali sj berdekatan

Lalu setelah dia dewasa apakah harus diulangi proses mendekatkan nya dg figur laki-laki?
Dalam FBE memang disampaikan bahwa usia 7-10 tahun bagi anak lelaki harus dekat dengan sosok ayah. Apa yang terjadi jika sosok ayah hilang dalam rentang usia ini? Dampaknya bisa jadi pemahaman tentang tugas/ peran lelaki dari sosok ayah menjadi minim. Untuk itu tetap perlu mencari figure lelaki baik dari pihak keluarga maupun komunitas yang tepat (guru/ ustadz) agar pemahaman hal tersebut dipenuhi meski beranjak dewasa.

Terkadang orang tua yg utuh pun kalau minim pemahaman mengenai fitrah yang harus dituntaskan juga sosok ayah tidak bisa menjadi figure buat anaknya .contoh ada teman yang dia mengakui kalau yang mnjd figure dia menjadi sosok yg alim adalah tetangganya yg seorang muadzin,tiap hari muadzin tersebut lewat didepan rumah untuk menyegerakan ibadah. Sehingga sampai dia dewasa dia selalu mengidolakan orang tersebut dan membuatnya semangat menjalankan ibadah dan perannya sebagai seorang ibu dan pembisnis, dia saat ini juga sedang fokus menuntaskan fitrah anaknya.
Tambahan dri mb Wiwit :
tambahan mba🙏

ini yang saya baca dari homirie.com

Dalam kasus keduanya sudah meninggal, kewajiban mengawal fitrah seksualitas ini seharusnya berpindah ke tangan orang tua walinya atau pihak panti asuhan yang dipercaya.

Yang terpenting saat ini adalah, sebanyak mungkin orang dewasa bisa mengerti bahwa kewajiban mengawal fitrah seksualitas anak (tidak harus anaknya sendiri) itu ada.
respon mb Farikhah :
Berarti pengganti figur ayah tidak juga harus sodara seperti kakek paman gitu ya mba

Bisa juga dikenalkan dg figur lelaki yg tdk ada hubungan darah,tapi bisa mjd teladan begitu ya..agar jgn smp ketika aqil baligh anak laki2 tdk punya figur laki2 yg bisa dicontoh
Pertanyaan 2:
2. Pertanyaan dari @⁨Ummi Maryama⁩

Bismillah
Mba kalau masih boleh bertanya

Orang tua yang memandikan anak berlainan jenis dengan dirinya, apakah ada ketentuan maksimal batas usia? Begitu pula saat menemani tidur/ngeloni.
2. Pertanyaan dari @⁨Ummi Maryama⁩

Bismillah
Mba kalau masih boleh bertanya

Orang tua yang memandikan anak berlainan jenis dengan dirinya, apakah ada ketentuan maksimal batas usia? Begitu pula saat menemani tidur/ngeloni.
"Misal, aku perempuan, ayah laki-laki. Aku perempuan punya vagina, adikku laki-laki punya penis biasanya usia 3 sampai 5 tahun udah ada awareness. Jadi ketika anak tersadar hal itu, oke orang tua pun mulai komit anak perempuan dimandiinnya sama ibu bukan ayah," papar psikolog yang akrab disapa Adis saat ngobrol dengan HaiBunda.

Pada usia-usia ini, orang tua juga bisa sambil mengenalkan alat kelamin ke anak. Misal, si anak melihat ibunya buang air kecil berdiri dan melihat ibunya punya vagina dan si kecil sendiri punya vagina.
Perintahkanlah anak-anak kalian untuk salat ketika mereka umur tujuh tahun dan pukullah jika mereka telah berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud)
Kalo di buku fbe kamar dipisah itu usia 10
https://www.haibunda.com/parenting/20190113094524-62-31441/batas-usia-tepat-untuk-ayah-memandikan-anak-perempuan
Mb Agnitadoty :
Jadi batas max ortu memandikan anak yg berlainan jenis usia antara 3-5th dan batas menemani tidur 10th ya

Mungkin ada tanggapan mbak @⁨Ummi Maryama⁩ atau teman2 lainnya
Mb Dessy :
Kayaknya maksud mba gustin, kl ibunya yang mandiin anak cowok di atas usia 5 tahun gmn?
Atau ibu yg ngelonin anaknya usia lebih dr 10 tahun gmn?
mb Gutin:
Maaf membuat bingung🙏klo yg itu mkstnya mndi bersama y mb? Mkstnya cm kblikan dr pertanyaan mb nisa td si.. Jd klo mb nisa kan ank perempuan  btas usia dimandiin, klo ini batas umur ank laki2 dimandiin ibunya. Tp sepertinya jwbnya sm  3-5 taun y mb? Soalnya tulisanya berbeda jenis klamin.. Jd bisa ank prempuan ke ayah ato ank lk2 ke ibu. Begitukah? Mohon koreksinya klo krg tepat
respon mn Wiwit :
maksudnya kalau pas mandikan itu mba, sentuhan antar ayah dgn anak perempuan, dan ibu dengan anak laki-laki, 

menurut saya berlaku juga keduanya.

Monggo jika ada pendapat lain.
Mb Hafshoh :
Ini contohnya adalah suami saya sendiri, saat ini menjadi ayah yang hebat versi saya dengan pemahaman Islam yang lumayan baik insya allah padahal tidak ada sosok ayah baginya dari bayi, kasih sayang dari pamannya dan pemahaman agama dari guru ngaji di kampungnya yang merangkap sebagai guru agama di sekolah. Begitu pun saya pengganti ayah saat ayah jauh adalah kakek dan menjadi superhero saya disaat golden age. Kenangan bersama almarhum sampai sekarang sangat melekat kuat alhamdulillah
Pertanyaan 3:

3. Pertanyaan dari mba @⁨IIP Nur HamidahnungsAl-Badar⁩ 


Assalamu'alaikum mb Desy mau bertanya bagaimana cara mendekatkan anak putri dengan ayahnya, karena ank tersebut berada di pesantren, selama ini hubungan baik2 saja akan tetapi biar menumbuhkn bahwa cinta pertamanya adlh ayahnya , karena komunikasi di pesantren hanya dapat jatah 3 kali dalm sebulan lewat tlphn pengurus.Karena selama ini prosentase kedekatan ank2 lebih banyak dengan ibunya curhat juga lebh leluasa dengan ibunya terima kasih .
Jawaban :
mb wiwit:
ijin mencoba jawab:

share pengalaman saya, tapi ini anak laki-laki saya usia 12 tahun, dengan saya...

10-14 tahun kedekatan pararel ya,

Yang banyak telfon saya, yang banyak berinteraksi saya.


Pada waktu perijinan keluar yang menemani belanja saya, saya ambil alih mba.

Yang banyak bertanya, ngobrol perasaannya saya.
mb Hafshoh :
Izin menanggapi, walaupun saya belum ada yang di pesantren tapi saat baca bukunya teh KiBar tergambar bagaimana beliau selalu menghadirkan sosok ayah dalam ceritanya atau pengambilan keputusan jadi mereka tetap merasa ada peran ayah disitu. Pengalaman saya saat abinya keluar kota misalnya saya selalu menghubungkan mereka dengan video call atau saat saya yang vc dengan suami saya ajak anak-anak menyapa. Pengambilan keputusan misalnya ingin membeli mainan atau pakaian maka saya selalu sertakan tanya abi dulu ya. Jadi anak akan merasa kehadiran ayahnya walau tidak secara fisik. Wallahu'alam
Pertanyaan 4:
4. Pertanyaan 4:
"dari mba @⁨Ietha Junita⁩ 

ada seseorang yang sejak lulus SD sudah dimasukkan ke pondok  pesantren hingga lulus SMA, bahkan sampai kuliah dia tdk pernah tinggal serumah dengan ortunya karena merantau.
Setelah menikah ia merasa shock luar biasa menghadapi rumah tangganya, rasa percaya dirinya seperti hilang, dan seringkali putus asa ketika dihadapkan masalah rumah tangga.

Apakah ini termasuk sebab karena kurangnya peran ortu dlm mendidik ank ny?

Jawaban :
Menurutku iya,

Lagi2 mengutip di fbe ya 🤭

Banyak riset modern yg meneliti anak2 yg berpisah dari orangtuanya sejak dini dari usia 3-13th menemukan bahwa pemisahan ini memicu kesedihan, kecemasan mendalam, ketidakpercayaan pada hubungan dekat atau memiliki masalah kelekatan, luka kejiwaan, ketidakpekaan, penolakan dll

Dijumpai bahwa anak2 yg merasa secure aman dan nyaman bersama kedua orangtuanya sejak dini sampai usia aqilbaligh (13-14th), maka selama masa anak-anaknya akan memiliki emosi positif, mandiri, ceria dst.

Lalu ketika mereka dewasa akan lebih mudah menjalin hubungan yang panjang dan penuh kepercayaan diri yg tinggi, mudah mencari dukungan sosial dst.

Jadi itulah pentingnya kehadiran orangtua dengan anak terutama pada usia dini sampai aqilbaligh

(agnita doti)
respon mb ayuk:
Hampir sama seperti ponakan saya, mbak tapi beda kasus 

Dr SD - SMA di pondok
Kuliah deket orang tua wah jad manja sekali sama mama nya, tp begitu keluar rumah, cara berfikirnya berbeda,
Dia meliat temen² perantauannya yg kekurangan dia rangkil ajak bisnis bikin Kuningan deket kampus,
Misi nya satu agar temen² nya yang jauh dr ortu tidak nahan laper. Gt katanya. Tp wah kalau sama mama nya mang manja, mungkin ada rasa kangen di manja yang dulu tertunda karna pondok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar