Rabu, 30 Oktober 2019

Penggembala Kambing (Role Play part 2)

Hari ini bunda melihat kak Qila seperti bingung mau main apa. Melihatnya main sendiri samvil nyelimutin kambing - kambingan yg terbuat dari karet seperti merasa aneh. Tapi entah apa yang ada dalam imajinasinya. Ketika bunda tanya katanya kambingnya lagi sakit jadi diselimutin. wkwwkk

Akhirnya bunda coba ajak kakak main bareng, karena adek sudah terlelap tidur. kemudian bunda menawarkan diri untuk bermain bersama...

Bunda : Kak, gimana kalau kita main gembala-gembalaan? kakak jadi anaknya sang Penggembala dan bunda jadi ibunya,,,

Qila : mauuuu bunda.. nanti kakak yang jadi penggembala kan?

Bunda : Iya kak, nanti bunda yg cerita kakak yg jasi penggembala ya.

kemudian bunda mulai membuat cerita ala kadarnya dan spontan pada waktu itu juga. Berikut adalah sedikit narasi yang masih aku ingat malam ini..

Suatu hari, disebuah desa yang sangat subur terdapat sebuah keluarga yang sangat berbahagia. Dalam keluarga itu terdapat Ayah, Ibu dan dua orang anak perempuan yang baik hati. Si kakak yang sudah besar sangat senanq sekali membantu orang tuanya. Setiap hari sepulang dari sekolah, dia selalu menggembala kambing untuk mengisi waktu kosongnya.

Doa selalu membawa kambingnya ke sebuah tempat yang terdapat rumput yang sangat subur, agat kambingnya bisa memalan makanan yang sehat. dia begitu bahagia melihat kambingnya begitu lahap memakan rumput.

Setelah sore tiba, dia pun pulang, tapi dia tidak pernah lupa untuk membawa rumput pulang untuk makan si kambing dikandang. ketika perjalanan pulang, tiba-tiba kaki si kambing terperosok dalam sebuah lubang kecil, kambing pun meraung kesakitan. Si penggembala pun  bingung, sambil mengelus-elus kepala kambing si penggembala menolong kambing agar dapat segera terselamatkan. Akhirnya kambing pun selamat.

Ketika tiba dirumah penggembala memberikan salam dan mengetuk pintu. Ibunya pun menyambut kehadiran anaknya dengan penuh bahagia...

Loh... kenapa cemberut sayang?

ibu, si kambing kasihan kakinya luka, tadi terperosok dalam lubang...

Jangan sedih sayang, kata ibunya...

Yuk main sama adik,,, 

nanti ibu akan obati lukanya agar si kambing bisa berjalan dan berlari kembali.

Sang anak pun menganggukkan kepalanya..

Nanti kamu boleh cerita kepada ayah, kalau kambingnya sakit, siapa tau ayah lebih tau cara mengobatinya daripada ibu

Selama bunda bercerita, Kak Qila berakting seperti yang bunda utarakan, tidak begitu jelek aktingnya. Kak Qila seperti paham maksud dari ceritanya. Bahkan saat bunda bilang si penggembala mengelus kepala kambing saat sedang kesakitan kak Qila langsung respon mengelus kepala kambing mainannya.

Point utama yang bunda ambil dari permainan peran hari ini sebenarnya untuk melatih rasa kepercayaan diri kak Qila. Kalau dihadapan orang tuanya kadang kak Qila malu kalau direspon. taoi kali ini karena tidak ada yg berkomentar ditengah cerita, kak Qila berakting dengan penuh percaya diri. 

Biasanya dalam keseharian kak Qila suka ngobrol dan cerita sendiri, terkadang dia juga berkata seolah membuat dialog antara dua orang yang sedang bercakap - cakap. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar